Rintik hujan mengisi sepi
Titik air turun ke pipi
Anak itu menggigit jari
Merenungi nasibnya hari ini
Dirinya menahan isak
Di tengah sekeliling yang rusak
Suara hati yang mendesak
Seakan ku dengar ia berteriak
Dengan boneka lusuh di tangan
Kuncirannya yang berantakan
Air wajah yang tertekan
Ucap pilu yang tak terkatakan
Mereka tak sempat lari
Tak mampu menyelamatkan diri
Dan sekarang ia seorang diri
-bora 214-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar