WELCOME!!!

Selamat datang di blog ini! Selamat membaca

Selasa, 31 Juli 2018

Puisi - Nyala Api Abadi

Nyala api berkobar
Sumbunya terbakar
Lidah api berkibar
Semangatnya terbakar

Nyala api abadi
Samudra raya diarungi
Mengunjungi pelosok negeri
Di bumi pertiwi

Senin, 30 Juli 2018

Puisi - Sama Dengan yang Tak Sama

Aku melihat
Ku kira mereka sama
Tidak, mereka hanya serupa
Ku perhatikan
Ku kira mereka serupa
Ternyata tidak
Dua garis sejajar
Sama dengan katanya
Tapi ternyata tidak
Mereka tidak sama
Mereka berbeda

Kamis, 26 Juli 2018

Puisi - Senja

Di bawah senja kita bersua
Bercanda ria sambil tertawa
Benar-benar bahagia
Kala senja tak kan ku lupa

Langit sore dan dirinya
Kombinasi yang sempurna
Bersama senja bercerita
Bersama kita berbagi rasa

Sama seperti senja
Tenggelam begitu saja
Pergi begitu saja
Hilang begitu saja

Sekarang malam tiba
Sekarang sudah tak ada
Hanya tersisa kenangan kita
Yang tersimpan dalam senja

Puisi - Habis

Sudah beku, mati
Sudah hilang, menguap
Tidak lagi sama seperti dulu
Tidak akan ada lagi
Sepertinya begitu
Aku tidak mau mengulang
Sudahlah
Aku lelah
Tidak mau lagi
Rasanya hilang
Ya, benar benar hilang sekarang

Puisi - Antara Aku dan Dia

Pertama kali berjumpa
Aku tau kau berbeda
Tak sadar mataku terpaku
Berjumpa, bibirku pun kelu

Aku tidak berjumpa lagi
Tapi sosoknya mengisi hati
Dirinya slalu membayangi
Candanya mengisi sepi

Terpisah jarak tak berjumpa
Sampai datang waktu yang kutunggu
Akhirnya kita bersua
Kita bertemu

Setengah berbisik ia berkata
"Aku suka temanmu"
Ku ukir senyuman paksa
"Perasaannya sama denganmu"

Puisi - Aku Mau Kabur

Terdengar nafas berat
Ah, itu nafasku
Aku tercekat, terikat
Sangat takut, aku takut
Bernafas saja sulit
Seakan leher terlilit
Mata itu mengawasiku
Seakan pandangannya terpaku
Kalau sudah begini
Aku sudah tak sanggup lagi
Seperti dalam jeruji besi
Rasanya ingin melarikan diri
Aku harus bagaimana?
Apa aku kabur saja?
Sepertinya sulit
Permasalahannya rumit
Aku memang salah
Aku sudah kalah
Aku mengalah
Aku sudah lelah
Tapi sulit untuk pergi
Kiranya ku mengkhianati
Menyakitkan hati
Jadi, bagaimana ini?

Apa aku kabur saja?

Puisi - Omelan Seorang Pengecut

Ingin ku sampaikan
Tapi tak sampai hati
Aku takut, malu
Ingin ku ucapkan
Rasanya sulit, sangat
Ingin ku berikan padanya
Aku tidak berani
Mengomel dalam hati
Pengecut!
Teriakku berkali-kali
Masih ada di tangan
Benda itu masih ada
Bila memikirkan kembali
Aku menyesal
Menyesal, amat menyesal
Jika 4 tahun kuulang lagi
Tak jadi ku mengomeli diri
Memang, aku pengecut!

Puisi - Aku Amfibi

Termangu ku melihatnya
Muncul di tepian
Hilang ke dasar
Terpaku ku kebingungan
Terkadang ia di tanah
Lalu kembali ke air
Bagaimana bisa?
Aku sibuk dalam benak
Mirip denganku, hati berucap
Ia di antara dua alam
Darat dan air
Di antara dua pribadi
Aku dan aku juga
Aku berbeda
Aku, bukan aku
Ya, ini bukan aku

Minggu, 22 Juli 2018

Puisi - Bunga di Tangan

Masih kecil
Kala itu belum mengerti
Kala itu, ada kau
Kamu, teman pertamaku
Berbicara saja ku tertatih
Namun kau begitu pintar
Sampai kagum padamu
Masih polos
Ku ingat saat itu
Bunga di tanganmu
Kau berikan padamu
Aku belum memahami
Belum mengerti

Puisi - Daun Jatuh Lagi

Daun jatuh di pundak
Aku melirik ke atas
Sinar mentari menghalangi
"Jatuh lagi," kataku
Jadi ingat dahulu
Kala senja itu
Di waktu yang sama
Suasana yang serupa
Bedanya kau tak ada
Kala senja saat itu
Tawa lama yang kurindukan
Berceletuk ria diiringi seri
Sinar mentari menembus pohon
Rasanya sudah lama sekali
Sampai pada waktunya
Ia menunjuk bus biru itu
"Ayo naik," katanya
Tersenyum aku menjawab
"Iya."

-bora214-

Puisi - Kita, Dahulu

Kita terperangkap dalam sunyi
Dahulu bertukar seri
Nyatanya tak abadi
Kini terpaku seorang diri
Mengapa?
Masih belum ku pahami
Soal kita
Soalku, soalmu
Dahulu

-bora214-